Kekerasanmeledak di kompleks masjid al-Aqsa saat ketegangan Israel-Palestina terus meningkat. Tepi Barat, setelah warga Palestina menewaskan tiga warga Israel di Tel Aviv, Kamis pekan lalu (07/04) Serangan itu adalah serangan keempat di Israel yang dilakukan oleh warga Arab Israel dan warga Palestina hanya dalam dua minggu. Serangan
Bacajuga: Pria Bersenjata Api Bunuh 5 Orang di Pinggiran Tel Aviv Sementara itu aksi kekerasan terakhir kali terjadi di Tel Aviv terjadi di Jalan Dizengoff pada tahun 2016 ketika dua orang tewas dan beberapa terluka dalam serangan penembakan di sebuah bar. Penyerang tewas beberapa hari kemudian setelah dia melarikan diri dari tempat kejadian.
IHRAMCO.ID, TEL AVIV -- Sebuah masjid Hassan Bek, di tengara di kota kuno Jaffa, sekarang bagian dari Tel Aviv di Israel telah dirusak. Imam Masjid membagikan video di Facebook yang menunjukkan kerusakan masjid yang ditemukan pada Kamis pagi menjelang sholat Subuh. Video menunjukkan salah satu jendela pecah dan kerusakan kecil pada karpet.
YERUSALEM Polisi Israel memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa, situs suci Yerusalem yang sensitif, dua hari setelah bentrokan dengan warga Palestina.. Polisi mengusir warga Palestina khususnya dari lapangan terbuka yang luas di luar Masjid Al-Aqsa pada Minggu (17/4/2022) pagi sebagaimana dilansir Arab News.. Sementara puluhan warga Palestina tetap berada di dalam gedung sambil
. TEL AVIV – Jejak peninggalkan Dinasi Ottoman yang terletak di Tel Aviv, Israel, harus menerima sejumlah serangan. Meski begitu, Masjid Hasan Bek yang dibangun di Jaffa, Palestina telah bertahan dari ujian waktu dengan keindahan Jaffa dari Dinasti Ottoman Hasan al-Basri Aljabi memerintahkan pembangunan masjid itu di lingkungan Manshiyya tahun 1914. Walaupun lingkungan Manshiyya di Palestina Utsmaniyah dihacurkan oleh kelompok zionis yang merupakan bagian dari pendiri Israel, masjid Hasan Bek berhasil diselamatkan. Hal ini karena takut adanya perlawanan dari masyarakat pada tahun 1948 di sebagian besar tanah Palestina, negara Israel secara administratif menghubungkan kota Jaffa dengan kotamadya ibu kota Tel Aviv. Kota Jaffa di bawah manajemen administrasi lokal Tel Aviv dan pintu Masjid Hasan Bek ditutup untuk umat termasuk kota tua Jaffa di bawah manajemen administrasi lokal Tel Aviv dan pintu Masjid Hasan Bek ditutup untuk umat Islam. Warga Palestina masih ingat, selama bertahun-tahun, masjid digunakan sebagai lumbung dan tempat perlindungan hewan. Kerap kali di sana jua dijadikan tempat para pecandu narkoba. Setelah terputus dari lingkungan Muslimnya, hostel dan tempat hiburan mulai dibangun sekitar masjid, masjid. Masjid kembali beroperasi sebagai tempat ibadah pada akhir tahun 1970-an yang dibuka oleh komunitas Muslim Masjid Hasan Bek Sheikh Ahmad Abu Ajwa mengatakan Israel sedang berusaha untuk menghancurkan identitas Arab-Islam dari tanah Palestina yang bersejarah. “Tidak ada yang tersisa dari lingkungan Manshiyya kecuali masjid ini,” kata Abu Ajwa, dilansir Anadolu Agency, Kamis 21/10.Semua ini terjadi setelah Peristiwa Nakba, yang mengacu pada pembentukan negara Israel tahun 1948, saat ratusan ribu orang Palestina mengungsi dan meninggalkan rumah Ajwa mencatat masjid memiliki area sholat untuk sekitar orang. “Masjid Hasan Bek secara harfiah adalah mahakarya Ottoman. Siapa pun yang melihat struktur masjid, mulai dari pintu masuk hingga mimbar dan mihrabnya akan melihat bahwa itu adalah karya Ottoman,” ujar Mirasimiz Turki yang bekerja pada pelestarian warisan Ottoman di Yerusalem dan wilayah sekitarnya, dalam kemitraan dengan Yayasan Al-Aqsa, memulihkan fasad timur dan timur laut masjid dan merekonstruksi dinding tenggara masjid sesuai dengan arsitektur Ottoman pada tahun 2009. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
TEL AVIV - Meski berkali-kali diserang sejak berdirinya Israel, Masjid Hasan Beg di Palestina, telah bertahan. Rumah ibadah yang dibangun pada era Ottoman di kota Jaffa ini teruji melawan ujian waktu dengan keindahan di lingkungan Neve Tzedek di Tel Aviv, ibu kota Israel, masjid ini diperintahkan untuk dibangun oleh Gubernur Jaffa Kekaisaran Ottoman Hasan al-Basri Aljabi, di lingkungan Manshiyya pada Manshiyya di Palestina Utsmaniyah dihancurkan sepenuhnya oleh geng-geng Zionis yang merupakan bagian dari elemen-elemen pendiri Israel. Namun, Masjid Hasan Beg diselamatkan dari pembongkaran karena takut akan potensi tanggapan keras dari masyarakat pada 1948 di sebagian besar tanah Palestina yang bersejarah, negara Israel secara administratif menghubungkan kota Jaffa dengan kotamadya ibu kota Tel Aviv. Israel, termasuk kota tua Jaffa, berada di bawah manajemen administrasi lokal Tel Aviv dimana pintu Masjid Hasan Beg ditutup untuk umat Islam. Orang-orang Palestina masih ingat, selama bertahun-tahun masjid ini digunakan sebagai lumbung dan tempat perlindungan hewan, bahkan sering menjadi tempat para pecandu di Anadolu Agency, Rabu 20/10, meski terputus dari lingkungan Muslim, dan selanjutnya dibangun hostel maupun tempat hiburan di sekitar masjid, rumah ibadah itu dibuka kembali untuk beribadah pada akhir 1970-an oleh komunitas Muslim Masjid Hasan Beg, Sheikh Ahmad Abu Ajwa, mengatakan Israel sedang berusaha untuk menghancurkan identitas Arab-Islam dari tanah Palestina yang bersejarah."Tidak ada yang tersisa dari lingkungan Manshiyya kecuali masjid ini, yang telah menyaksikan sejarah," katanya. Ia menambahkan, semua ini terjadi setelah Nakba bencana, mengacu pada pembentukan negara Israel pada 1948, ketika ratusan ribu orang Palestina mengungsi atau meninggalkan rumah Abu Ajwa pun menekankan, masjid ditutup untuk beribadah tepat setelah berdirinya Israel. Masjid Hasan Beg yang berada di lingkungan Manshiyya, di mana orang-orang Palestina menjadi sasaran migrasi paksa dan menjadi sasaran serangan mencatat, masjid ini memiliki area sholat untuk sekitar orang. Masjid Hasan Beg secara harfiah adalah mahakarya Utsmaniyah. Siapa pun yang melihat struktur masjid, dari pintu masuk hingga mimbar dan mihrabnya, akan melihat bahwa itu adalah karya raksasa Utsmaniyah.“Semua warga Palestina, terutama penduduk Yerusalem yang diduduki, dan saudara-saudara kita di Turki telah memberikan dukungan penuh kepada masjid ini,” Mirasimiz Pusaka Kita Turki, yang bekerja pada pelestarian warisan Ottoman di Yerusalem dan wilayah sekitarnya, memulihkan fasad timur dan timur laut masjid. Mereka berupaya merekonstruksi dinding tenggara masjid sesuai dengan arsitektur Ottoman pada ini dibentuk dalam kemitraan dengan Yayasan Al-Aqsa, yang didirikan oleh warga Palestina Israel. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
WALAUPUN telah beberapa kali diserang sejak Israel menduduki tanah Palestin, Masjid Hasan Bek, yang dibina pada zaman Uthmaniah di kota Jaffa negara itu masih bertahan sehingga kini kerana keindahan seni binanya. Suasana di dalam Masjid Hasan Bek yang bina pada 1914. Terletak di kejiranan Neve Tzedek di Tel Aviv, ibu kota diduduki Israel, masjid itu dibina oleh Gabenor Jaffa Kerajaan Uthmaniyyah, Hasan al-Basri Aljabi di kawasan Manshiyya pada tahun 1914. Walaupun kejiranan Manshiyya di Palestin Uthmaniyyah telah dihancurkan oleh rejim Zionis Israel, namun Masjid Hasan Bek diselamatkan daripada dirobohkan kerana bimbang kemungkinan tindak balas keras masyarakat Islam antarabangsa. Ketika Israel memasuki bandar itu pada tahun 1948 yang merupakan sebahagian besar tanah Palestin, Israel mengambil alih pentadbiran dari kota Jaffa hingga ibu kota Tel Aviv. Israel memasukkan bandar lama Jaffa di bawah pengurusan pentadbiran tempatan Tel Aviv dan pintu Masjid Hasan Bek ditutup untuk orang Islam. Masyarakat Palestin masih ingat bahawa selama bertahun-tahun masjid itu ditutup, Israel menjadikan ia tempat perlindungan binatang, gudang dan menjadi tempat persinggahan penagih dadah. Setelah ia tidak lagi digunakan oleh orang Islam, kawasan sekitarnya dibina asrama dan tempat hiburan, namun pada akhir tahun 1970-an ia dibuka semula untuk beribadah oleh masyarakat Jaffa Muslim. Bercakap kepada Anadolu Agency, imam Masjid Hasan Bek, Sheikh Ahmad Abu Ajwa, mengatakan Israel sedang berusaha untuk menghancurkan identiti Arab-Islam di tanah Palestin yang bersejarah itu. “Tidak ada bukti yang tinggal di kawasan kejiranan Manshiyya kecuali masjid ini, yang telah menyaksikan sejarah,” katanya, sambil menambah semua ini berlaku setelah Nakba malapetaka, merujuk kepada penjajahan Israel pada tahun 1948, ketika ratusan ribu orang Palestin berpindah dan meninggalkan rumah mereka. Abu Ajwa berkata, masjid itu ditutup untuk beribadat setelah penjajahan Israel. “Masjid Hasan Bek di kawasan Manshiyya terpaksa ditinggalkan oleh orang-orang Palestin untuk berpindah kerana ia menjadi sasaran berulang-kali rejim Zionis menyerangnya,” katanya yang mempunyai kawasan solat untuk kira-kira 3,000 jemaah. Pesekitaran luar Masjid Hasan Bek. “Masjid Hasan Bek secara harfiah adalah karya agung Uthmaniyyah. Siapa pun yang melihat struktur masjid, dari pintu masuk ke mimbar dan mihrabnya akan melihat bahawa ia adalah karya besar Uthmaniyyah. “Namun, semua rakyat Palestin, terutama penduduk Jerusalem yang dijajah dan saudara-saudara kita di Turki telah memberikan sokongan penuh kepada masjid ini,” tambahnya. Persatuan Mirasimiz Warisan Kita Turki, yang bekerja untuk pemuliharaan warisan Uthmaniyyah di Jerusalem dan wilayahnya telah bekerjasama dengan Yayasan Al-Aqsa yang diasaskan oleh warga Palestin Israel, memulihkan struktur masjid di bahagian timur dan timur laut serta dibina semula tembok tenggara sesuai dengan seni bina Uthmaniyyah pada tahun 2009. Sumber Anadolu Agency
Rabu, 20 Oktober 2021 - 1742 WIB Masjid Hasan Bek di Tel Aviv. Foto dok. AA Tel Aviv, MINA – Meski diserang berkali-kali sejak berdirinya Israel, Masjid Hasan Bek, yang dibangun pada era Ottoman di kota Jaffa, Palestina, telah bertahan dari ujian waktu dengan keindahan arsitekturnya. Terletak di lingkungan Neve Tzedek di Tel Aviv, ibu kota Israel, masjid ini diperintahkan untuk dibangun oleh Gubernur Jaffa Kekaisaran Ottoman Hasan al-Basri Aljabi di lingkungan Manshiyya pada tahun 1914. Di saat lingkungan Manshiyya di Palestina Utsmaniyah dihancurkan sepenuhnya oleh geng-geng Zionis yang merupakan bagian dari elemen-elemen pendiri Israel, Masjid Hasan Bek diselamatkan dari pembongkaran karena takut akan potensi tanggapan keras dari masyarakat internasional. Didirikan pada tahun 1948 di sebagian besar tanah Palestina yang bersejarah, “negara” Israel secara administratif menghubungkan kota Jaffa dengan kotamadya ibu kota Tel Aviv. Di bawah manajemen administrasi lokal Tel Aviv, pintu Masjid Hasan Bek ditutup untuk umat Islam. Orang-orang Palestina masih ingat, selama bertahun-tahun masjid digunakan sebagai lumbung dan tempat perlindungan hewan, bahkan sering menjadi tempat para pecandu narkoba. Setelah terputus dari lingkungan Muslimnya dengan hostel dan tempat hiburan yang dibangun kemudian di sekitar masjid, masjid itu dibuka kembali untuk beribadah pada akhir 1970-an oleh komunitas Muslim Jaffa. Berbicara kepada Anadolu Agency, Imam Masjid Hasan Bek, Sheikh Ahmad Abu Ajwa, mengatakan, Israel sedang berusaha untuk menghancurkan identitas Arab-Islam dari tanah Palestina yang bersejarah. “Tidak ada yang tersisa dari lingkungan Manshiyya kecuali masjid ini, yang telah menyaksikan sejarah,” katanya. Ia menambahkan, semua ini terjadi setelah Nakba bencana, mengacu pada pembentukan negara Israel pada tahun 1948, ketika ratusan ribu orang Palestina mengungsi atau meninggalkan rumah mereka. “Masjid Hasan Bek di lingkungan Manshiyya, di mana orang-orang Palestina menjadi sasaran migrasi paksa, ditinggalkan oleh geng-geng Yahudi … untuk serangan berulang,” kata Abu Ajwa. Dia mencatat bahwa masjid memiliki kapasitas shalat untuk sekitar orang. “Masjid Hasan Bek secara harfiah adalah mahakarya Ottoman. Siapa pun yang melihat struktur masjid, dari pintu masuk hingga mimbar dan mihrabnya, akan melihat bahwa itu adalah karya raksasa Ottoman. “Namun, semua warga Palestina, terutama penduduk Yerusalem yang diduduki, dan saudara-saudara kita di Turki telah memberikan dukungan penuh kepada masjid ini,” tambahnya. Asosiasi Mirasimiz Pusaka Kita Turki yang bekerja untuk pelestarian warisan Ottoman di Yerusalem dan wilayah sekitarnya, dalam kemitraan dengan Yayasan Al-Aqsa yang didirikan oleh warga Palestina Israel, telah memulihkan fasad timur dan timur laut masjid serta merekonstruksi dinding tenggara masjid sesuai dengan arsitektur Ottoman pada tahun 2009. T/RI-1/P1 Mi’raj News Agency MINA Berita Terkait
masjid di tel aviv